PRIA MAKIN WANITA
Oleh: Jum’an
Menurut statistik PBB, jumlah penduduk dunia pada 2011
ada 7 milyar padahal seabad sebelumnya hanya 1.65 milyar dan pada 2050 nanti
akan mencapai 9 milyar lebih. Pertumbuhan yang demikian pesat menuntut
ketersediaan bahan pangan, air bersih dan pemeliharaan kesehatan yang tidaklah
semudah melahirkan anak. Menakutkan! Tetapi sebuah artikel dalam Live Science
memberikan bukti-bukti adanya tanda-tanda bahwa laju pertumbuhan itu tidak akan
sebagaimana yang dikhawatirkan, meskipun ini tetap merupakan kabar buruk.
Berbagai penelitian ilmiah dan laporan fakta menunjukkan bahwa jumlah dan mutu
sperma kaum pria (striker terdepan penembus gawang lawan) ternyata
terus-menerus mengalami penurunan. Dua puluh lima tahun lalu, British Medical
Journal menerbitkan sebuah makalah tentang kualitas air mani laki-laki antara
1938 dan 1990. Kesimpulannya sangat mengejutkan yaitu bahwa selama 50 tahun itu
kadar sperma kaum pria telah menurun drastis dari 113 juta sperma per cc air
mani menjadi hanya separohnya yaitu 66 juta per cc. Tulisan lain dalam L.A.
Times menyatakan, sebuah bank sperma di Israel yang pada tahun 1991 menolak
lebih dari 30% sperma dari donor karena mutunya rendah, sekarang menolak 80%
donor karena kwalitas sperma yang makin menurun.
Grace Centola, presiden Society for Male Reproduction
yang selama 8 tahun meneliti data donor sperma di Boston Massachusetts sangat
yakin adanya penurunan yang signifikan dari volume air mani, termasuk vitalitas
sperma untuk berenang mengejar sel telur. Para ilmuwan mengatakan bahwa
perubahan mutu sperma ini merupakan ancaman bagi kesuburan laki-laki dan
perubahan fisiologis dalam tubuh manusia. Sebuah laporan dalam Mail Online
Inggris meyebutkan, satu dari 5 pria di Inggris mengalami masalah kesuburan dan
ini adalah krisis. Para ilmuwan telah mengingatkan bahwa keadaan akan semakin
parah. Profesor Niels Skakkebaek dari Universitas Copenhagen bahkan
menggambarkan masalah ini ‘sama seriusnya dengan pemanasan global’. Dan jika
berterusan, trend ini mengindikasikan kaum pria akan benar-benar mandul dalam
beberapa generasi saja. Dari polusi berbagai bahan kimia, tuduhan terberat
penyebab kemandulan kaum pria adalah dari estrogen sintetis (ethanol estradiol
– bahan kimia yang digunakan dalam pil kontrasepsi yang 50 – 100 kali lebih
kuat daripada estrogen alami), yang dikonsumsi oleh jutaan kaum wanita
diseluruh dunia selama puluhan tahun. Hormon sintetis ini kemudian dikeluarkan
melalui air seni wanita dan merebak ke selokan, sungai rawa-rawa dan instalasi pembersian
air tanpa dapat dihilangkan maupun dimonitor oleh siapapun karena proses
pengolahan air konvensional tidak dirancang untuk menangani estrogen. Sekitar
80% dari 139 sungai di Amerika terkontaminasi oleh senyawa estrogen. Dampak
negative estrogen sintetis dalam air telah terbukti dalam banyak penelitian
seperti banyaknya ikan jantan yang berubah kelamin dan hewan-hewan air lain
yang kehilangan kejantanannya.
Orang tak pernah menyangka bahwa pil KB akan berdampak
pada populasi ikan! Para ahli tidak hanya takut pada perubahan kelamin pada
ikan, tetapi lebih dari itu. Kesuburan kaum pria juga berada dalam risiko
karena hormon dalam pil KB yang masuk kedalam sumber air minum. Bahwa estrogen
sintetis dalam pasokan air kita membuat kaum pria kurang jantan. Apa kira-kira
komentar kaum pria yang mendapatkan dirinya mandul dan itu disebabkan karena
wanita menggunakan Pil KB? Mungkin begini: “Sialan! Saya dijadikan hewan
kurban…….disuruh memuas-muaskan diri lalu disembelih mati kesakitan.” Bukankah
dapat dikatakan, ketika kaum wanita menelan pil KB, kaum pria dimandulkan tanpa
sadar seolah-olah diberi kepuasan seksual tanpa risiko pasangannya hamil dan
beranak?
Profesor Richard Sharpe dari Medical Research Council
Inggris mengatakan bahwa ganguan hormon ini mem “feminisasi” bayi laki-laki di
dalam rahim, menyebabkan peningkatan cacat lahir, kanker testis, dan jumlah
sperma rendah. Itukah sebabnya kita makin banyak melihat pemain sinetron yang
keperempuan-perempuanan di TV?Bermula dari ketakutan ledakan penduduk dunia, manusia
berusaha susah-payah dengan penuh harapan untuk mengatasinya. Tanpa diduga
usaha itu menusuk balik dari arah yang tidak diduga yaitu menjadikan kaum pria
sebagai korbannya. Mereka makin kurang jantan, mandul, penyakitan atau menjadi
bencong. Apa daya. Manusia telah berbuat, mereka juga yang harus menanggung
akibatnya. Atau terserah apa kata anda……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar