MAU COBA STEAK HYENA – BISMILLAH
Oleh: Jum’an
Bagi penggemar dunia fauna terutama yang suka menonton
NatGeo Wild atau Animal Planet pasti tahu apa itu “Hyena” hewan asal Afrika,
Timur Tengah dan Asia Tengah yang perawakannya mirip anjing dengan suara meringkik yang khas. Dalam
bahasa Arab disebut Ad-dhobu’ (الضبع). Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebut
dubuk yaitu binatang buas yg suka makan bangkai, bulunya ada yang loreng dan
ada yang tutul. Mereka yang berasal dari lingkungan pesantren mungkin lebih akrab
dengan nama ini karena dubuk disebut-sebut dalam hadis dan sering menjadi
pembicaraan. Hyena suka mencuri atau menghabiskan sisa makanan singa atau
binatang buas lainnya. Konon mereka juga suka membongkar kuburan manusia dan
memangsa isinya. Menurut International
Business Times (UK) populasi global hyena loreng pada 2008 kurang dari
10 ribu ekor dan diklasifikasikan sebagai hampir terancam punah. Ancaman utama
datang dari manusia. Mereka diburu untuk digunakan sebagai obat-obat
tradisional, terutama bagian otaknya dan kulitnya diperdagangkan secara ilegal.
Pemburu hyena di Maroko sanggup berjalan ratusan kilometer untuk menangkap
spesies ini, karena harga jualnya yang tinggi. Hyena banyak juga dibunuh orang dengan
racun karena dianggap mengancam kehidupan ternak dan manusia. Sekarang ancaman
kepunahan hyena loreng makin bertambah dengan meningkatnya selera orang-orang
Saudi terhadap daging binatang buas itu untuk dimakan.
Belum lama ini Saudi Gazette sebuah harian di Jeddah memuat
judul “Orang-orang
Saudi melahap daging Hyena sementara hewan itu sedang terancam punah”. Berburu
dan memakan daging hyena mungkin terdengar aneh bagi banyak orang, tapi tidak
bagi orang Saudi; banyak dari mereka menganggapnya sebagai santapan yang lezat
dan nikmat. Sementara mereka maruk menyantap daging binatang buas itu, jarang yang
menyadari bahwa hewan itu berada di ambang kepunahan. Menurut harian Al-Watan
hyena berada dlm daftar hewan yg terancam punah. Direktur Wildlife Research Centre di Taif,
Ahmad Al-Bouq mengatakan ancaman terhadap spesies ini sangat serius. Hyena
terancam punah di Saudi Arabia," kata Bouq.
Sementara kebanyakan
mazhab menganggap hyena haram, mazhab Syafi'i justru menghalalkannya.
Dan, karena keempat mazhab diberikan hak yang sama di Saudi Arabia, maka bagi
pengikut mazhab Syafi’i tidak dilarang untuk memakannya. Tapi sebagian besar
daftar makanan, memasukkannya ke dalam kategori terlarang. Prof. Dr. Saud
Thubaiti, dosen Fakultas Syariah Univ. Umm Al-Qura Makkah mengatakan bahwa Nabi
(saw) telah melarang makan daging binatang pemangsa yang mempunyai taring dan
burung yang mempunyai cakar tetapi beliau mengizinkan memakan daging hyena.
Posting pembahasan tentang hukum memakan daging hyena menurut Islam dapat
dibaca diantaranya disini
dan disini
dan juga disini.
Dan banyak sumber lainnya.
Kelompok ekstrim Al-Syabaab di Somalia yang termasuk
aliansi Al-Qaeda, pada Agustus 2012 juga
menyatakan daging hyena adalah halal dan sejak itu restoran-restoran mulai
menjualnya dan harganya telah meningkat begitu tinggi sehingga sekarang hanya dapat
dijangkau oleh orang-orang kaya. Daging hyena juga dimakan di Pakistan dan
Iran, di mana ia juga dianggap halal. Kata seorang penggemar daging hyena di
Arab Saudi, ia menyukai rasa daging hyena karena memiliki rasa yang unik dan
memiliki efek yang lebih kuat dari obat kuat (perangsang seks) yang terkenal.
Menurut Saudi Gazette hyena sedang banyak dikonsumsi oleh orang Saudi dan
dianggap "hidangan unik yang lezat dan nikmat". Pemburu hyena biasanyan
segera membersihkan jeroan binatang itu setelah membunuh atau menyembelihnya untuk
mencegah racun keluar dari jeroan ke dalam daging. Dr. Saud Thubaiti mengatakan
banyak orang jijik dengan daging hyena karena bentuk hewan itu, dan fakta bahwa
hyena adalah predator, pemangsa hewan lain.
Ada pula yang mengungkapkan kekecewaan dan keheranannya pada orang-orang
yang makan daging hyena, karena hyena adalah pememakan bangkai. Dr. Mundzir
Abdullah, seorang internis, mengatakan tidak ada studi ilmiah yang membuktikan
bahwa daging hyena bermanfaat bagi kesehatan manusia, ataupun sebaliknya. Dia
juga mengatakan bahwa makan daging hyena tidak menyembuhkan penyakit
sebagaimana dipercaya oleh sebagian orang. Tetapi ia menyarankan bahwa lebih
baik untuk menghindari memakannya karena hyena adalah hewan pemakan bangkai.
Kemungkinan kita menjumpai menu “Grilled Loin of Hyena”
atau “Hyena Burger” dan sejenisnya adalah jarang. Di Indonesia tidak ada hyena,
jadi tak usah peduli. Tetapi banyak orang kita yang pergi ataupun tinggal di
Saudi Arabia, sehingga kemungkinan menjumpai menu daging hyena tetap ada. Bila
anda seorang yang peduli madzhab dan mengikuti madzhab Syafi’i, silahkan bismillah!
Bila anda pengikut Hambali, Hanafi atau Maliki, pesan saja steak yang lain.
Apapun madzhab anda, bila anda peduli lingkungan dan konservasi alam, ingat
bahwa tidak etis memakan daging hewan yang sedang terancam punah. Bila anda
mencari menu perangsang seks yang melebihi Viagra anda tetap harus merasa tega mengunyah
daging hewan pemakan bangkai termasuk mayat manusia…….