WHISTLE BLOWER PENGKHIANAT ATAU PAHLAWAN?
Oleh: Jum’an
Tahun 1961 Dr. Stanley Milgram dari Yale University
mengadakan eksperimen yang sangat terkenal tentang Ketaatan Orang Kepada
Otoritas. Eksperimen itu dengan meyakinkan membuktikan bahwa mayoritas orang
biasa, laki-laki maupun perempuan, dapat berbuat keji yang diluar dugaan hanya
dengan alasan sesuai perintah, hormat kepada atasan, sesuai prosedur dsb. Letnan
Gestapo Adolf Eichmann yang membantai ribuan kaum Yahudi di kamar-kamar gas di
Auschwitz Austria, didepan pengadilan maupun dalam buku memoirnya
menyatakan: “Saya sama sekali tidak menyesal.” Hannah Arendt dalam bukunya
“Eichmann in Jerusalem” mencoba membuktikan bahwa Adolf Eichmann bukanlah
seorang monster sadis melainkan sekedar seorang birokrat yang taat memenuhi
kewajibannya. Dalam blog saya (KITA RAJA TEGA)
banyak saya kutipkan contohnya. Ini membuktikan betapa ketaatan kita kepada
otoritas (kekuasaan yg sah dan berwenang) dapat memembuat kita mengkhianati
nilai-nilai moral.
Bradley Manning (yang
sejak 22-8-2013 berganti nama menjadi Chelsea Manning) adalah tentara
Amerika yang pada bulan Agustus lalu dijatuhi hukuman penjara 35 tahun karena menjadi
whistleblower membocorkan dokumen rahasia Departemen Pertahanan dan Negara
ketika ia bertugas di Irak sebagai analis intelejen. Ia merasa terpanggil untuk
melawan aturan aturan internal birokrasi. Dalam pengadilan dia menggambarkan
salah satu kasus yang dialaminya. Pada Februari 2010, ia menerima laporan bahwa
Polisi Federal Irak menahan 15 orang karena mencetak tulisan-tulisan "anti-Irak".
Setelah diteliti, Manning menemukan bahwa tak satupun dari 15 orang itu pernah
memiliki hubungan dengan tindakan anti-Irak atau dicurigai sebagai anggota
organisasi teroris. Manning lalu menyuruh tulisan yg diduga anti-Irak
diterjemahkan dan ternyata bahwa, berbeda keterangan polisi federal, tulisan
yang dikatakan anti-Irak adalah data-data korupsi rinci dalam kabinet
pemerintahan Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan dampaknya pada rakyat Irak.
Ketika ia melaporkan temuan ini kepada perwira yang bertanggung jawab, dia
diberitahu untuk tutup mulut saja. Manning tidak bisa bermain bersama. Dia
mengatakan, dia tahu jika dia terus membantu Polisi Federal Baghdad
mengidentifikasi lawan politik Perdana Menteri al-Maliki, orang-orang-orang itu
akan ditangkap dan dalam tahanan Unit Khusus Kepolisian Federal Baghdad, sangat
mungkin disiksa dan tidak terlihat lagi untuk waktu yang lama – atau dibunuh.
Ketika atasannya tidak mau mengatasi masalah tersebut, ia memutuskan memberikan
informasi ini kepada WikiLeaks. Untuk tindakannya itu ia diganjar 35 tahun
penjara dan dipecat dengan tidak hormat. Padahal prajurit umur 25 tahun itu
menyandang berbagai tanda jasa: National Defense Service Medal, Iraq Campaign
Medal, Global War on Terrorism Service Medal, Army Service Ribbon dan Armmy
Overseas Service Ribbon.
Edward Snowden (29 th) adalah whistleblower pembocor
rahasia program penyadapan oleh Pemerintah Amerika. Yaitu penyadapan telepon
rakyat AS untuk memantau kemungkinan adanya terroris dari luar negeri menghubungi
orang di Amerika. Dan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dan FBI yang menyadap
jaringan internet untuk memantau aktifitas yang mencurigakan dari luar negeri.
Snowden merasa bahwa, menghadapi apa yang jelas salah, ia tidak bisa berperan
dengan baik dalam birokrasi dari komunitas intelijen. Ia mengatakan:
“Membicarakan pelanggaran-pelanggaran yang disini sudah merupakan pekerjaan
biasa, orang cenderung tidak menganggapnya serius dan mengalihkan perhatian
mereka. Tapi lama-lama kesadaran akan kesalahan seperti itu terus menumpuk dan
anda merasa terdorong untuk berbicara. Semakin anda berbicara, semakin anda
diabaikan. Semakin Anda diberitahu itu bukan masalah, sampai akhirnya anda
menyadari bahwa hal-hal ini perlu ditentukan oleh masyarakat dan bukan oleh
seseorang yang hanya disewa oleh pemerintah.” Birokrasi menyuruh dia tutup
mulut dan mengabaikan tapi Snowden merasa bahwa hal tersebut adalah salah
secara moral.
Pihak-pihak yang menyalahkan Snowden sama sekali tidak pernah
menyebut-nyebut masalah moral yang menurut Manning dan Snowden (bagaiman
menurut anda?) adalah penting. Mereka hanya menggunakan alasan seperti:
"Agar masyarakat berjalan dengan baik, harus ada landasan dasar
kepercayaan dan kerjasama, rasa hormat pada lembaga dan menghormati prosedur
umum. Dengan memutuskan secara sepihak membocorkan rahasia dokumen NSA, Snowden
telah mengkhianati semua ini."
“Tujuan saya untuk memberi tahu rakyat Amerika tentang
hal-hal yang dilakukan atas nama mereka, dan tindakan-tindakan yang akan merugikan
mereka.” kata Snowden.
Umumnya komentator
pemerintah berpendapat bahwa semua aktor ini perlu dibawa ke pengadilan,
sementara komentator independen cenderung mendukung. Jajak
pendapat Majalah Time baru-baru ini menunjukkan bahwa 70% dari generasi
usia 18 – 34 tahun percaya bahwa “Snowden telah melakukan hal yang baik”.
Apakah ini berarti generasi muda telah kehilangan arah? Menurut Peter Ludlow professor
filsafat dari Northwestern Univ. dalam blognya “The
Banality of Systemic Evil” generasi muda tidak kehilangan arah tetapi
justru sebaliknya. Jelas, ada prinsip moral yang mendasari tindakan para
whistleblower itu. Menurut Ludlow prinsip moral telah jelas diartikulasikan,
dan itu justru dapat menyelamatkan masyarakat dari masa depan yang sangat
buruk. Jadi, pengkhianat atau pahlawankah seorang whistleblower? Apa dosanya?