KONSPIRASI MADZHAB BUMI DATAR
Oleh: Jum’an
Pada th. 1968, awak pesawat Apollo 8 mengambil foto yang
kemudian dikenal sebagai Bumi Terbit, yaitu potret bumi dilihat dari permukaan
bulan yang berbentuk bulat seperti bola. Bagi banyak orang potret itu merupakan
bukti visual yang sempurna bahwa bumi yang terasa dan terlihat datar sebenarnya
berbentuk bulat. Tetapi tidak semua orang setuju. Ada yang mengatakan potret
itu palsu – itu adalah bagian dari rekayasa perskongkolan antara Badan Ruang
Angkasa Amerika (NASA), pemerintahan dan para ilmuwan. Menurut mereka yang
percaya bahwa bumi adalah datar, tujuan persekongkolan untuk menyembunyikan
bentuk bumi itu mungkin bermotif keuangan. "Singkatnya, secara logis akan
lebih murah untuk menempuh program ruang angkasa palsu dari pada program yang
benar-benar, sehingga oknum-oknum yg bersekongkol mendapat keuntungan dari
pendanaan NASA dan lembaga antariksa lainnya dari pemerintah," demikian
keterangan dalam website mereka. Tetapi benarkah masih ada
komunitas yang benar-benar percaya bahwa bumi itu datar? Selayaknya di era
eksplorasi ruang angkasa yang demikian maju, tak ada lagi madzhab Bumi Datar. Masyarakat
akan menganggapnya keterlaluan dan ketinggalan zaman.
Jangan salah! Nyatanya di negara maju seperti Inggris
dan Amerika mereka benar-benar ada. Mereka membentuk komunitas Flat
Earth Society untuk melawan
“konspirasi” bumi bulat. Pengikut mereka terus bertambah sekitar 200 orang
per tahun sejak 2009. Mereka terus mengumpulkan data online untuk menggalang
komunitas bumi datar internasional. Dilihat dari gigihnya usaha dan investasi
untuk menyebarkan faham serta kukuhnya pandangan mereka, terlihat bahwa
orang-orang ini benar-benar percaya bumi itu datar. John Davis seorang ahli
computer dan pakar dalam teori bumi datar mengatakan: “Orang berprasangka buruk
kepada kami dan menggunakan istilah bumi datar sebagai pelecehan, dan dengan
konotasi yang menyiratkan taklid buta, ketidaktahuan bahkan anti ilmu
pengetahuan. Orang terlalu percaya pada nilai permukaan, cukup puas dengan apa
yang diberitahukan, tidak peduli informasi itu bertentangan dengan perasaan dan
penglihatan mereka”. Menurut Davis bumi adalah berbentuk cakram atau piringan
datar dan horisontal dengan diameter 40.000 km dan tebal 9.000 km dibentengi
dinding es setinggi 150 kaki melingkar sekeliling piringan. Matahari dan bulan
adalah bola berdiameter 50 kilometer yang berjarak 5000 km di atas dataran
Bumi. Bintang-bintang berjarak 5000 km diatas matahari., Benda-benda langit ini
seperti lampu sorot menerangi bagian-bagian yang berbeda dari bumi dalam siklus
24-jam.
Siapa yang percaya dengan itu? Mustahil bahwa badan-badan
ruang angkasa terlibat dalam konspirasi internasional untuk menipu publik guna
mendapat keuntungan besar, bahwa foto-foto dari ruang angkasa dipalsukan
sebagaimana klaim mereka? Untuk menjaga citra palsu bahwa bumi itu bulat maka
NASA, kata mereka, mengerahkan tenaga untuk mengawasi dinding es setinggi 150
kaki tadi agar tidak ada orang yang memanjat dan jatuh keluar bumi. NASA dan
para ilmuwan juga dikatakan merekayasa
peralatan GPS agar pilot pesawat menyangka mereka terbang lurus padahal
sebenarnya mereka terbang melingkar di atas piringan bumi yang datar. Dr.
Christine Garwood dari Univ. Hertfordshire Inggris dalam bukunya
“Flat Earth: The History of Infamous Idea” menulis, ide bumi bulat sudah
diterima secara luas di kalangan ilmiah, filsafat dan bahkan agama dari sejak
abad ke 4 SM. Anehnya, baru pada abad ke-19 di Inggris yang seharusnya lebih
rasional, gagasan bumi datar muncul dan tetap hidup sampai sekarang. Kata
Garwood, teori bumi datar adalah benar-benar sebuah teori konspirasi seutuhnya.
Pengikutnya begitu saja menghapus semua bukti yang sangat kuat bahwa planet kita
berbentuk bulat. Sudah tentu mereka memandang pendaratan di bulan adalah palsu,
demikian juga foto-foto dari ruang angkasa. Teori ini muncul pada era
kebangkitan rasionalisme ilmiah yang dirasakan mengancam otoritas Injil yang
menurut pemahaman mereka secara harfiah menyatakan bumi itu datar; sehingga
sejumlah pemikir Kristen melancarkan serangan balik terhadap dunia ilmiah. Pada
1870-an, penulis Kristen John Hampden menerbitkan sejumlah karya mengenai bumi
datar dan menggambarkan Isaac Newton, tokoh revolusi ilmu pengetahuan akhir
abad 17, sebagai pemabuk atau gila. Dan semangat serangan ini hidup sampai hari
ini.
Teori konspirasi adalah pemikiran yang menganggap bahwa
penyebab yang sebenarnya dari satu peristiwa (politik, sosial, atau sejarah)
adalah suatu rahasia yang direncanakan diam-diam oleh kelompok atau orang
tertentu yang sangat berpengaruh. Banyak teori konspirasi yang mengklaim bahwa
peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah telah didominasi oleh para konspirator di
belakang layar yang memanipulasi kejadian-kejadian politik. Ketika Princess Diana meninggal dalam
kecelakaan mobil di Paris tahun 1997 karena sopirnya mabuk, muncul teori
konspirasi dari Mohamad Al-Fayed milyarder yang
anaknya, Dodi Al-Fayed tewas bersama Diana. Menurutnya kecelakaan itu
sebenarnya pembunuhan yang dilakukan oleh badan intelijen Inggris atas
permintaan dari keluarga kerajaan. (takut Princess Diana masuk Islam!?) Teori
konspirasi yang dikemukakan oleh Mohamed Al Fayed telah diperiksa dengan teliti
dan tak-terbukti. Diana dan Dodi Al-Fayed tewas karena keteledoran sopir yang
mabuk. Teori konspirasi lainnya: bahwa serangan menara WTC 11/9/2001 adalah
“pekerjaan orang-dalam” dan juga bahwa pendaratan astronot Amerika di bulan
tahun 1968 adalah sebuah rekayasa yang dikerjakan di sebuah studio di gurun
Mojave, California. Setiap peristiwa besar atau mengagetkan selalu memunculkan
teori konspirasi yang bertentangan dengan bukti-bukti yang terang benderang. Menurut
merdeka.com hilangnya pesawat Malaysia Airlines -mh370 yang masih dalam
penyelidikan, sudah memunculkan 4 teori konspirasi yang melibatkan Amerika dan
CIA.
Dr. Karen
Douglas dari Univ. Kent Inggris yang mempelajari psikologi teori-teori
konspirasi mengatakan, semua teori konspirasi memiliki dorongan yang sama yaitu
menyajikan teori alternatif tentang sebuah peristiwa penting dan membangun
sebuah penjelasan yg samar-samar mengapa versi yang ”benar” ditutup-tutupi.
Salah satu yg menarik adalah mereka menjelaskan peristiwa besar tapi sering
tanpa memberikan rincian. Kekaburan yang samar-samar menjadi daya tarik sendiri
bagi teori konspirasi. Bagaimanapun, penganut aliran bumi datar lebih fanatik mempercayai
bumi itu memang datar dari pada penganut aliran bumi bulat; mungkin karena kita
merasa bahwa bumi bulat tidak perlu dibuktikan lagi. Jika kita dihadapkan pada
pandangan minoritas yang diajukan secara pintar dan seolah-olah penuh
informasi, dan para penganutnya tidak menyimpang dari ajaran mereka, kita bisa
sangat terpengaruh. Itulah wibawa minoritas, kata Karen. Dalam penelitian Eric
Oliver dan Tom Wood, ilmuwan politik Univ. Chicago, sekitar separoh orang Amerika mendukung
setidaknya satu teori konspirasi, dari gagasan bahwa serangan 11 September
adalah “pekerjaan orang dalam” sampai ke konspirasi pembunuhan JFK. Banyak
orang mau percaya ide-ide yang secara jelas bertentangan dengan bukti-bukti
yang dominan. Menurut Oliver keyakinan konspirasi berasal dari kecenderungan
manusia untuk melihat adanya kekuatan gaib, yang dikenal sebagai pemikiran
magis. Last but not least, orang
yang mempercayai satu teori konspirasi cenderung mempercayai teori konspirasi
yang lain.