HILANG IMAN DI OLIMPIADE?
Oleh: Jum’an
Demi cita-cita mulia untuk merebut medali Olimpiade 2016
di Rio De Janeiro, tim bola tangan wanita Argentina selalu berdoa, berdoa dan
berdoa. Menuurt pelatihnya, Eduardo
Peruchena, seminggu sebelum pertandingan mulai mereka secara keseluruhan menghabiskan
waktu 66 jam untuk bermeditasi dan berdoa. Tetapi apa hendak dikata mereka
kalah dalam semua pertandingan mereka. Demikian pula tim voli putra dari
Mexico. Apakah Tuhan sengaja menghendaki mereka begitu? Jika benar Tuhan memilih
pemenang dalam olah raga, berarti tim bola tangan wanita Argentina dan tim voli
pria Meksiko ini pasti sangat kecewa. Sekarang semua anggota dari kedua tim menyerah
tentang iman Kristiani mereka. Karena berdoa jelas tidak ada hasilnya, mungkin lebih
baik mengurangi berdoa dan lebih banyak berlatih. Begitu kata sang pelatih.
Tim bola tangan wanita Argentina dikalahkan oleh tim-tim dari Rusia, Korea Selatan, Swedia, Belanda dan Perancis; negara-negara yang yang paling tidak relijius didunia. "Kami yakin lawan-lawan kami bahkan tidak meminta apapun dari Tuhan. Jika Tuhan tidak mau memberi kenikmatan untuk umatnya sendiri, bagaimana kita akan memihak Dia?" Pelatih tim Meksiko Jorge Azair setuju dengan Eduardo dan ia mengatakan: “Dalam Olimpiade 2020 di Tokio nanti, kita akan bersaing sebagai orang-orang ateis." Para atlet pemenang medali banyak yang menyatakan bahwa iman mereka kepada Tuhanlah penyebab kemenangan mereka, sementara mereka yang tidak berhasil terpuruk oleh dua kekecewaan: sudah kalah, masih dibilang bahwa Tuhan masih terus menguji mereka!
Jorge memberi nasehat begini: “Kalahkan mereka di depan
net, kalahkan mereka dengan dengan serve dan blocking anda. Jangan mengkaitkan
kesuksesan anda dengan yang Maha Kuasa OK? Ini tidak akan menghalangi kemenangan
anda, dan mungkin menyelamatkan yang kalah dari kehilangan iman. Sumber: Olympics
squads lose.