AMERIKA: MUDA SEJAHTERA TUA MENDERITA?
Oleh: Jum’an
Rakyat adil makmur sentosa yang merupakan cita-tita kita
bersama, insyalloh akan tercapai suatu saat nanti. Kelak rakyat akan merasa
aman dan sejahtera, terpenuhi kebutuhan fisik dan mentalnya serta dihormati
kedaulatannya. Orang tidak perlu lagi merasa takut akan kelaparan, penyakit dan
kerusuhan. Generasi muda akan hidup penuh gairah sampai hari tua yang tenteram
dan bahagia. Sementara kita masih merangkak untuk menuju kesana, mari kita
mengintip betapa sejahteranya kehidupan mereka yang sudah sampai disana.
Amerika! Ya Amerika. Negara Adidaya dan Adikuasa. Semuanya serba maju semuanya
serba kesampaian. Menurut Legatum
Prosperiy Index 2014 Amerika menempati ranking ke 10 dalam
kesejahteraan global sementara Indonesia menempati nomor 71. Harapan hidup
mereka pun lebih panjang daripada harapan hidup kita. Dengan kata lain,
lantaran kesejahterannya mereka bisa hidup lebih lama dari kita. Kelebihan umur
itu mereka nikmati untuk bertamasya ke pelosok-pelosok dunia atau berleha-leha
di peristirahatan mereka. Alangkah senangnya bila bangsa kita adil makmur
sentosa!
Tentu saja itu tidak sepenuhnya benar. Umur panjang
sebagai berkah kesejahteraan, bukannya tidak membawa beban ikutan. Anda yang
masih muda dapat membuat daftar penyakit yang tidak satupun anda derita saat
ini seperti: hipertensi, diabetes, katarak, radang sendi, keropos tulang,
penyakit jantung, kanker, pikun dan buyutan. Kelak dihari tua, mereka akan
antre atau berombongan menyambut kedatangan anda! Antara thn 2000 - 2050,
jumlah orang Amerika yang berusia diatas 65 tahun diperkirakan akan meningkat
sebesar 135%. Jumlah mereka yang lebih dari 85 tahun akan meningkat sebesar
350%. Meningkatnya jumlah manula membutuhkan perawatan yang mahal sementara
mereka tidak lagi produktif. Mereka makin menurun kualitas hidup dan kemampuannya.
Sekitar 10% dari orang Amerika yang berusia diatas 65 tahun (dan 30% dari yang
berusia diatas 85) menderita penyakit Alzheimer.
Dr. Joanne Lynn M.D.
adalah pakar geriatri yang terkenal dalam membantu pasien usia lanjut untuk
meningkatkan kualitas hidup mereka. Membantu mereka untuk mendekati akhir hayat
dengan kesadaran dan keyakinan yang lebih besar. Ia sering memulai ceramah-ceramahnya
dengan menayakan apakah diantara hadirin ada yang ingin mati oleh penyakit
kangker. Tak seorangpun. Apakah ada yang memilih mati karena serangan jantung.
Ada yang mengacungkaan tangan satu atau dua orang. “Nah” katanya “ berarti semua
yang lainnya ingin mati tua, proses yang panjang, lambat dan menyakitkan dengan
penderitaan yang terus meningkat, kelemahan mental dan fisik, reyot dan pikun”.
Penyakit yang lebih menakutkan yang
menunggu setelah seseorang mencapai usia 65 tahun, kecuali jantung dan kangker
adalah penyakit-penyakit yang mempengaruhi kemampuan mental kita, termasuk
Alzheimer dan demensia. Antara tahun 2000 dan 2010 saja, jumlah orang Amerika
yang meninggal akibat Alzheimer meningkat 68%. Demensia adalah istilah untuk
berbagai penyakit dan kondisi yang timbul ketika sel-sel saraf otak mati atau
tidak berfungsi secara normal. Kerusakan saraf otak ini menyebabkan perubahan
dalam memori, perilaku serta kemampuan untuk berpikir jernih. Pada penyakit
Alzheimer, kerusakan di otak ini akhirnya merusak kemampuan individu untuk
melaksanakan fungsi-fungsi dasar tubuh seperti berjalan dan menelan. Penyakit
Alzheimer pada akhirnya fatal. Ini membuktikan bahwa mati tua belum tentu
merupakan pilihan terbaik.
Tidak mengherankan bila generasi yang sedang menjelang
lanjut usia bertanya-tanya: Bagaimana kalau kita sendiri yang membuat keputusan
medis dan mengucapkan "selamat tinggal" untuk orang-orang tercinta sebelum
kita pikun? Bagaimana kalau kita (mereka maksud saya) secara sukarela berhenti makan dan minum
“Voluntarily Stopping Eating and Drinking” (VSED). Dengan bantuan pengawasan staf medis,
VSED dapat menjadi cara mudah untuk mengakhiri hidup seseorang. Biasanya
setelah 5 sampai 20 hari, orang akan mati karena dehidrasi. Tentu saja ini
ditentang oleh kelompok pro-life yang juga anti aborsi dan anti euthanasia
(suntik mati) karena sama artinya dengan bunuh diri. Bahkan diskusi terbuka
tentang VSED dikhawatirkan akan membuka jalan menuju pelecehan dan pemaksaan
terhadap orang tua. Setan tentu sudah siap dengan skenarionya. Ini bukalah khas
Amerika. Semua bangsa dinegeri maju akan panjang harapan hidupnya. Makin
sejahtera, makin terjamin kesehatannya dan makin banyak manulanya. Kita pun
sedang berlomba menuju kesana…..