KONTROVERSI PENGUBURAN OSAMA BIN LADEN
Oleh: Jum’an
Osama Bin Laden, Pemipin Al-Qaeda ditembak mati oleh
pasukan khusus Angkatan Laut Amerika (US Navy SEAL) pada 1 Mei 2011 di rumah
persembunyiannya di Abbottabad Pakistan. Untuk menyakinkan bahwa yang mereka
tembak benar-benar Osama Bin Laden agen-agen CIA mengambil sample DNA-nya untuk
dibandingkan dengan profil dari beberapa anggota keluarganya. Istri Bin Laden
yang tinggal dirumah itu juga menyaksikan jenazah suaminya. Demikian pula
Safiyah putri Bin Laden yg waktu itu berusia 10 tahun. CIA juga membandingkan
foto-foto jenazah dengan foto-foto Bin Laden yang ada. Menurut penasehat
antiterorisme Presiden Obama, John O. Brennan, berbagai bentuk identifikasi
ditempuh untuk meyakinkan diri sebelum memberitahu rakyat Amerika dan dunia
bahwa Bin Laden benar-benar sudah tewas.
Foto-foto jenazah tidak segera
dirilis; meskipun perlu untuk menuntaskan spekuklasi bahwa pria yang
tewas itu benar-benar Bin Laden, tetapi ditakutkan bahwa foto-foto itu justru
akan merangsang kebangkitan para jihadis. Jasad Osama segera diterbangkan dengan
helikopter ke markas Amerika di Afghanistan selanjutnya ke kapal induk USS Carl
Vinson untuk untuk ditenggelamkan kedasar Laut Arabia Utara. Brennan
menegaskan bahwa penguburan dilakukan sepenuhnya secara Islam dan
tidak melewati 24 jam dari saat kematiannya. Jenazah dimandikan, dibungkus kain
kafan putih, dimasukkan dalam kantong mayat yang diberi pemberat dan dibacakan
doa dalam bahasa Arab. Kantong jenazah itu diletakkan diatas papan lalu
diluncurkan kelaut dari dek kapal paling bawah. Kata John Brennan, perencanaan
penguburan bin Laden sudah dipersiapkan jauh-jauh sebelumnya untuk berjaga-jaga
dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan termasuk apakah Osama akan
tertangkap hidup atau mati. Pemerintah AS telah berkonsultasi dengan ahli-ahli
Islam tentang seluk beluk penguburan menurut Islam. Adapun alasan mereka
menguburnya di laut adalah untuk mencegah agar makamnya tidak dijadikan tempat
keramat oleh para pengikut dan simpatisannya kelak.
Secara umum Islam mengizinkan penguburan di laut dalam
keadaan tertentu seperti untuk orang yang meninggal dalam perjalanan laut dan
terlalu jauh dari darat untuk memungkinkan penguburan. Sehingga beberapa
cendekiawan dan ulama Islam
berbeda pendapat mengenai apakah penguburan di laut untuk Osama sesuai
atau justru merupakan penghinaan terhadap umat Islam. Sebagian mengatakan, Bin
Laden yang mati didarat seharusnya dikubur didarat dengan kuburan sederhana,
dengan muka dihadapkan kearah kiblat
(Mekkah). Daily
Mail Inggris tanggal 3 Mei 2011 memuat beberapa komentar tentang penguburan Osama Bin Laden. Tokoh
radikal hizbut-tahrir, Omar Bakri Mohammed yang dilarang tinggal di Inggris
mengatakan: “Amerika ingin menghina umat Islam melalui pemakaman ini".
Mufti Besar Dubai, Mohammed al-Qubaisi mengatakan: “Penguburan di laut
diperbolehkan bagi umat Islam dalam keadaan luar biasa. Ini tidak termasuk
diantaranya. Amerika boleh mengatakan menguburnya di laut, tapi mereka tidak
bisa mengatakan melakukannya menurut Islam”. Ulama Sunni dari Baghdad, Abdul
Sattar al-Janabi menambahkan: "Apa yang dilakukan oleh Amerika dilarang
oleh Islam dan menjengkelkan sebagian kaum Muslimin. Tidak dapat diterima dan hampir
merupakan kejahatan untuk melemparkan tubuh seorang Muslim ke laut."
Tetapi Mohammed Qudah, profesor hukum Islam Universitas Jordan, berpendapat
pemakaman di laut tidak dilarang. “Tanah dan laut milik Allah, yang mampu
melindungi dan membangkitkan orang mati pada hari kiyamat kelak.”
Dari sudut lain, apakah Bin Ladin berhak untuk
memperoleh penguburan Islam? Ada juga yang berpendapat tidak. Pada tahun 2005 Komisi Islam Spanyol
pada dasarnya telah mengkucilkan Bin Laden, dan menyatakan bahwa
dia tidak harus diperlakukan sebagai seorang Muslim. Mereka pasti merasa bingung sekarang, mengapa
Amerika bersikukuh dan bersusah-susah untuk memberikan kehormatan dengan
melaksanakan penguburan secara Islam. Fatwa Komisi Islam Spanyol itu mengutuk
bin Laden dan anggota Al Qaeda sebagai murtad karena mereka menggunakan
kekerasan, dan mengajak umat Islam untuk memerangi secara aktif melawan
terorisme. Fatwa ini secara khusus mengecam Bin Laden, dan sebagai pengingat
bahwa hampir 1 juta umat Islam Spanyol mengutuk terorisme. Mansur Escudero,
Sekjen Komisi Islam Spanyol mengatakan: "Ini adalah kontribusi kami
komunitas Muslim Spanyol yang menyatakan bahwa bin Laden dan Al Qaeda bukan
Muslim; mereka berada di luar Islam" Fatwa tersebut menyebut-nyebut Alquran
dan Sunnah Nabi dalam mengkucilkan bin Laden. "Sejak Bin Laden dan
organisasinya membela legalitas terorisme dan mendasarkan pembelaan itu pada
Alquran dan Sunnah ... [mereka] telah
membuat dirinya murtad." Fatwa ini nampaknya tidak terlalu bergaung dan
tidak mempunyai dampak yang berarti, kecuali bagi menjaga hubungan muslimin
Spanyol dari friksi-friksi dengan kaum Nasrani dan Yahudi di sana. Tidak urung
Escudero yang banyak berperan dalam fatwa ini menjadi target ancaman dari
kelompok Al-Qaeda di Irak.
Di sisi lain ada kaum
Muslimin yang percaya bahwa kematian Bin Laden adalah syahid dan ia akan masuk
sorga. Dari perspektif teologis, tidak begitu penting bagaimana cara Amerika
membuang mayat dari kapal induk USS Carl Vinson. Rasanya tidak penting-penting
amat untuk diperdebatkan…….