23/01/14

KONTROVERSI PENGUBURAN OBL


KONTROVERSI PENGUBURAN OSAMA BIN LADEN
Oleh: Jum’an

Osama Bin Laden, Pemipin Al-Qaeda ditembak mati oleh pasukan khusus Angkatan Laut Amerika (US Navy SEAL) pada 1 Mei 2011 di rumah persembunyiannya di Abbottabad Pakistan. Untuk menyakinkan bahwa yang mereka tembak benar-benar Osama Bin Laden agen-agen CIA mengambil sample DNA-nya untuk dibandingkan dengan profil dari beberapa anggota keluarganya. Istri Bin Laden yang tinggal dirumah itu juga menyaksikan jenazah suaminya. Demikian pula Safiyah putri Bin Laden yg waktu itu berusia 10 tahun. CIA juga membandingkan foto-foto jenazah dengan foto-foto Bin Laden yang ada. Menurut penasehat antiterorisme Presiden Obama, John O. Brennan, berbagai bentuk identifikasi ditempuh untuk meyakinkan diri sebelum memberitahu rakyat Amerika dan dunia bahwa Bin Laden benar-benar sudah tewas.  Foto-foto jenazah tidak segera  dirilis; meskipun perlu untuk menuntaskan spekuklasi bahwa pria yang tewas itu benar-benar Bin Laden, tetapi ditakutkan bahwa foto-foto itu justru akan merangsang kebangkitan para jihadis. Jasad Osama segera diterbangkan dengan helikopter ke markas Amerika di Afghanistan selanjutnya ke kapal induk USS Carl Vinson untuk untuk ditenggelamkan kedasar Laut Arabia Utara. Brennan menegaskan bahwa penguburan dilakukan sepenuhnya secara Islam dan tidak melewati 24 jam dari saat kematiannya. Jenazah dimandikan, dibungkus kain kafan putih, dimasukkan dalam kantong mayat yang diberi pemberat dan dibacakan doa dalam bahasa Arab. Kantong jenazah itu diletakkan diatas papan lalu diluncurkan kelaut dari dek kapal paling bawah. Kata John Brennan, perencanaan penguburan bin Laden sudah dipersiapkan jauh-jauh sebelumnya untuk berjaga-jaga dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan termasuk apakah Osama akan tertangkap hidup atau mati. Pemerintah AS telah berkonsultasi dengan ahli-ahli Islam tentang seluk beluk penguburan menurut Islam. Adapun alasan mereka menguburnya di laut adalah untuk mencegah agar makamnya tidak dijadikan tempat keramat oleh para pengikut dan simpatisannya kelak.

Secara umum Islam mengizinkan penguburan di laut dalam keadaan tertentu seperti untuk orang yang meninggal dalam perjalanan laut dan terlalu jauh dari darat untuk memungkinkan penguburan. Sehingga beberapa cendekiawan dan ulama Islam berbeda pendapat mengenai apakah penguburan di laut untuk Osama sesuai atau justru merupakan penghinaan terhadap umat Islam. Sebagian mengatakan, Bin Laden yang mati didarat seharusnya dikubur didarat dengan kuburan sederhana, dengan muka dihadapkan  kearah kiblat (Mekkah). Daily Mail Inggris tanggal 3 Mei 2011 memuat beberapa komentar  tentang penguburan Osama Bin Laden. Tokoh radikal hizbut-tahrir, Omar Bakri Mohammed yang dilarang tinggal di Inggris mengatakan: “Amerika ingin menghina umat Islam melalui pemakaman ini". Mufti Besar Dubai, Mohammed al-Qubaisi mengatakan: “Penguburan di laut diperbolehkan bagi umat Islam dalam keadaan luar biasa. Ini tidak termasuk diantaranya. Amerika boleh mengatakan menguburnya di laut, tapi mereka tidak bisa mengatakan melakukannya menurut Islam”. Ulama Sunni dari Baghdad, Abdul Sattar al-Janabi menambahkan: "Apa yang dilakukan oleh Amerika dilarang oleh Islam dan menjengkelkan sebagian kaum Muslimin. Tidak dapat diterima dan hampir merupakan kejahatan untuk melemparkan tubuh seorang Muslim ke laut." Tetapi Mohammed Qudah, profesor hukum Islam Universitas Jordan, berpendapat pemakaman di laut tidak dilarang. “Tanah dan laut milik Allah, yang mampu melindungi dan membangkitkan orang mati pada hari kiyamat kelak.”

Dari sudut lain, apakah Bin Ladin berhak untuk memperoleh penguburan Islam? Ada juga yang berpendapat tidak. Pada tahun 2005 Komisi Islam Spanyol pada dasarnya telah mengkucilkan Bin Laden, dan menyatakan bahwa dia tidak harus diperlakukan sebagai seorang Muslim.  Mereka pasti merasa bingung sekarang, mengapa Amerika bersikukuh dan bersusah-susah untuk memberikan kehormatan dengan melaksanakan penguburan secara Islam. Fatwa Komisi Islam Spanyol itu mengutuk bin Laden dan anggota Al Qaeda sebagai murtad karena mereka menggunakan kekerasan, dan mengajak umat Islam untuk memerangi secara aktif melawan terorisme. Fatwa ini secara khusus mengecam Bin Laden, dan sebagai pengingat bahwa hampir 1 juta umat Islam Spanyol mengutuk terorisme. Mansur Escudero, Sekjen Komisi Islam Spanyol mengatakan: "Ini adalah kontribusi kami komunitas Muslim Spanyol yang menyatakan bahwa bin Laden dan Al Qaeda bukan Muslim; mereka berada di luar Islam" Fatwa tersebut menyebut-nyebut Alquran dan Sunnah Nabi dalam mengkucilkan bin Laden. "Sejak Bin Laden dan organisasinya membela legalitas terorisme dan mendasarkan pembelaan itu pada Alquran dan Sunnah  ... [mereka] telah membuat dirinya murtad." Fatwa ini nampaknya tidak terlalu bergaung dan tidak mempunyai dampak yang berarti, kecuali bagi menjaga hubungan muslimin Spanyol dari friksi-friksi dengan kaum Nasrani dan Yahudi di sana. Tidak urung Escudero yang banyak berperan dalam fatwa ini menjadi target ancaman dari kelompok Al-Qaeda di Irak.


Di sisi lain ada kaum Muslimin yang percaya bahwa kematian Bin Laden adalah syahid dan ia akan masuk sorga. Dari perspektif teologis, tidak begitu penting bagaimana cara Amerika membuang mayat dari kapal induk USS Carl Vinson. Rasanya tidak penting-penting amat untuk diperdebatkan…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar