13/09/13

SISI GELAPKU TAKTERKALAHKAN


SISI GELAPKU TAK TERKALAHKAN
Oleh: Jum’an

Entah sudah berapa puluh tahun, hampir dapat dikatakan sepanjang hayat saya berjuang melawan nafsu tetapi tidak pernah berhasil mengalahkannya. Sampai seusia ini masih saja berperilaku tidak sehat. Tidak mampu menghentikan berpura-pura, makin canggih dalam berbohong dan cenderung berprasangka tidak baik terhadap orang lain. Belum lagi kebiasaan menghindar dari tanggung jawab, merasa paling benar sendiri dan masih banyak lagi yang kalau saya ceritakan semua, habislah saya. Padahal saya selalu berikhtiar dan berdoa agar akhlak saya makin hari makin baik. Mungkin terlalu saya dramatisir. Mungkin saya yang kurang gigih berusaha dan kurang khusyuk berdoa, tetapi saya jelas merasakan bahwa nafsu jahat atau sisi gelap jiwa saya bukanlah lawan  yang enteng dan sembarangan. Ia terlalu kuat untuk dapat dikalahkan. Ia menghadapi serangan saya dengan senjata dan strategi yang berbeda sama sekali. Saya merasa seperti bertinju melawan penyihir. Saya menyerangnya secara frontal tetapi ia menyelinap dan merangkul saya dari belakang. Ia menempel, merasuk dan lengket dibagian bawah sadar saya, mencari hal-hal yang buruk dan menghipnotis saya untuk mengerjakannya. Dikondisikannya saya untuk terus menerus kembali melakukan hal-hal yang tidak sehat yang megakibatkan citra saya menjadi buruk dan hidup saya tidak menyenangkan. Semula saya menyangka bahwa sisi gelap itu hanyalah sekedar tabir hitam yang diam yang menghalangi pandangan saya dari melihat dan melakukan kebaikan, yang kalau saya bacakan a’zubillahi minassyaitonirrojim pasti akan tersingkap menyingkir.  Ternyata bukan dan tidak. Ia lebih mirip dengan makhluk hidup yang aktif, bahkan giat dan merangsek saya untuk mengulangi perbuatan-perbuatan yang saya sudah tahu bahayanya dan saya bakal menyesalinya.  Dengan kata lain ia berusaha menyabot program hidup saya tanpa peduli dengan nama baik maupun dosa yang harus saya tanggung. Pokoknya ia besikeras agar saya mengekspresikan diri melalui hal-hal yang negatip.
Padahal rasanya nilai saya diatas rata-rata dan sangat layak untuk menjadi seorang karyawan yang produktif, cekatan, rajin dan berdisiplin. Tetapi sisi gelap jiwa saya telah menjegalnya menjadi hanya seorang karyawan yang loyo, tidak bertanggung jawab, lamban dan suka mangkir. Dimanjakannya saya dengan tidur larut malam, bangun kesiangan dan memulai jam kantor dengan kelayapan dipelosok-pelosok internet belama-lama. Itu hanya satu dari banyak jenis sabotase yang mengakibatkan hidup saya tidak menyenangkan dan tidak disukai orang. Diyakinkannya saya bahwa bermalas-malas dan memuaskan nafsu adalah hak asasi saya.  Saya merasa terjebak, tidak punya pilihan dan kendali atas perilaku saya sendiri dan merasa tergantung pada belas kasihannya, meskipun saya harus mengakui bahwa itu berasal dari dalam pikiran saya sendiri. Saya benar-benar merasa dikhianati oleh diri sendiri.
Saya ingin hidup layak: bekerja mencari nafkah, beribadah, menghormati dan dihormati oleh orang lain, berbuat baik untuk sesama, hidup lebih sederhana serta makan-minum, olah raga dan tidur yang teratur. Tetapi sisi gelap saya tidak peduli dengan semua ini. Ia ingin agar saya tampil sebaliknya sebagai sosok yang terpuruk, sial dan tidak berharga. Kalau ada kebaikan yang masih dapat saya lakukan, saya melakukannnya tanpa gairah, sehingga jangan-jangan tidak ada pahalanya. Pertempuran antara keinginan untuk hidup bahagia atau tunduk pada rayuan sisi gelap yang merasuki bawah sadar ini menjadikian hidup terasa begitu melelahkan.

Tetapi saya tidak percaya bahwa nafsu jahat tak terkalahkan. Setan hanya bisa menggoda dan tidak bisa memaksa. Dan manusia, saya dan anda, mempunyai kekuatan luar biasa yang baru sebagian kecil yang kita manfaatkan. Bila anda mempunyai sisi gelap seperti saya, selamat berjuang untuk membersihkan tabir hitam yang lengket dibawh sadar anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar