KRIMINALISASI MAKANAN BERGIZI
Oleh: Jum’an
Pada tahun 1958 Ancel Keys seorang ilmuwan Amerika mengadakan
penelitian yang dikenal dengan Penelitian Tujuh Negara, tentang hubungan antara
pola makan dan penyakit jantung di berbagai negara. Hasilnya menunjukkan bahwa
negara-negara di mana konsumsi lemak tinggi, paling banyak penderita penyakit
jantung. Disimpulkan bahwa makanan
berlemak menyebabkan penyakit jantung. Ia tidak mnyebut-nyebut negara
di mana orang banyak makan lemak, tetapi sedikit penderita penyakit jantung
seperti Belanda dan Norwegia maupun dimana konsumsi lemak rendah tingkat penyakit
jantung tinggi, seperti Chili. Ia melakukan tebang pilih, hanya mengambil data
yang yang mendukung teorinya. Penelitian yang sangat cacat ini mendapat dukungan
media dan berpengaruh besar pada pedoman pola makan Amerika dan dunia beberapa
dekade sesudahnya. Para ahli nutrisi memang memiliki rekam jejak yang istimewa
dalam mengutuk makanan
sehat seperti daging merah, keju, minyak kelapa dan masih banyak lagi.
Contohnya yang terburuk adalah propaganda anti telur yang
kebetulan mengandung banyak kolesterol dan karena itu dianggap meningkatkan
risiko penyakit jantung. Padahal telur adalah salah satu makanan
paling sehat di dunia. Sebutir telur yang besar mengandung 212 mg
kolesterol, jauh lebih tinggi dari makanan lain. Tetapi telur dan kolesterol dalam
makanan tidak mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah secara merugikan. Telur
menaikkan HDL (kolesterol baik) serta mengubah LDL menjadi lebih jinak. Intinya
meskipun kita telah terlanjur ketakutan selama puluhan tahun, memakan telur
tidak ada hubungan apapun dengan penyakit jantung. Telur mengandung banyak
antioksidan Lutein dan Zeaxanthin, yang secara dramatis menurunkan resiko
gangguan mata pada usia tua. Telur sarat dengan protein berkualitas tinggi,
vitamin, mineral, lemak baik dan berbagai nutrisi tambahan. Makanlah kuningnya,
karena ia mengandung hampir semua nutrisi! Telur meberikan rasa kenyang dan membantu
menurunkan berat badan. Telur hampir tak mengandung sehingga tidak akan
menaikkan kadar glukosa darah. Walhasil telur adalah satu diantara makanan
paling bergizi didunia. Selain tragedi kriminalisasi telur yang masih kita
rasakan sampai sekarang, banyak sekali kebohongan, mitos dan kesalah-fahaman tentang
gizi.
Sejak penelitian Ancel Keys orang merasa yakin bahwa
penyakit jantung disebabkan karena mengkonsumsi terlalu banyak lemak, khususnya
lemak jenuh seperti yang terdapat dalam daging, susu, keju, krim, minyak
kelapa, kelapa sawit, minyak sayur dan cokelat. Hal ini didasarkan
pada studi
yang sangat cacat dan keputusan politik yang kini telah terbukti
benar-benar salah. Tahun 2010 terbit sebuah tinjauan menyeluruh terhadap 21 studi
dengan hampir 350 ribu subjek yang berkesimpulan: sama sekali tidak ada
hubungan antara lemak jenuh dan penyakit jantung. Gagasan bahwa lemak jenuh
meningkatkan risiko penyakit jantung adalah teori
yang tak-terbukti yang entah bagaimana menjadi kebijaksanaan
konvensional. Lemak jenuh menaikkan HDL
(kolesterol baik) dalam darah dan merubah LDL (kolesterol jahat) menjadi jinak.
Jangan khawatir untuk mengkonsumsi daging, minyak kelapa, keju, dan mentega. Studi
terakhir membuktikan bahwa lemak jenuh tidak menyebabkan penyakit jantung.
Makanan alami yang tinggi lemak jenuh adalah baik. Dalam bahasa Indonesia
protein disebut zat putih telur. Maka sejak anak-anak saya berpikir bahwa putih
telur adalah identik dengan protein. Tapi selama puluhan tahu juga saya di
indokrinasi bahwa bagian kuningnya penuh dengan kolesterol yang berbahaya. Jadi
sikap saya terhadap telur serasa mendua: bencinya hati ini, tetapi aku rindu. Di
rumah, saya terbiasa diminta “Kuningnya buat saya” ketika saya mulai makan
telur rebus, ceplok ataupun balado. Dan saya terpaksa rela hanya memakan
kulitnya. Penjual jamu tahu, mereka ambil kuningnya yang berkhasiat dan
putihnya dibuang karena merusak mata……..!
Bila fungsi ginjal anda
menurun, seperti yang pernah saya alami, dokter akan menjerat anda dengan diet
rendah protein karena memakan banyak protein dianggap penyebab kerusakan ginjal
dan tulang keropos (osteoporosis). Makan protein memang
dalam jangka pendek meningkatkan pelepasan kalsium dari tulang tapi studi
jangka panjang benar-benar menunjukkan efek sebaliknya. Protein justru meningkatkan
kesehatan tulang dan menurunkan risiko patah tulang. Dua faktor utama yang berisiko gagal ginjal adalah
diabetes dan tekanan darah tinggi. Memakan banyak protein justru memperbaiki
keduanya.
Tidak jarang pula orang menggurui kita agar berhenti
minum kopi karena kata mereka, membuat jantung berdebar, hipertensi dan mengundang
serangan jantung. Walhasil mereka menampilkan kopi sebagai racun berbahaya. Para
ilmuwan telah mempelajari efek kopi pada berbagai aspek kesehatan dan hasilnya sungguh
luar biasa. Demikian ditulis
dalam Authority Nutrition dengan referensi yang lengkap. Kopi
meningkatkan fungsi otak dan suasana hati, membantu membakar lemak dan
meningkatkan kerja fisik, menurunkan risiko diabetes, Alzheimer dan Parkinson.
Kopi merupakan pelindung terhadap gangguan hati tertentu, menurunkan risiko
kanker hati sebesar 40% dan sirosis sebanyak 80%. Minum kopi menunjukkan hubungan
dengan rendahnya risiko kematian khususnya bagi penderita diabetes. Kopi
mengandung beberapa vitamin dan mineral dalam jumlah yang layak serta merupakan
sumber antioksidan yang kaya.
Bagaimanapun, meski minum kopi dalam jumlah moderat adalah
baik, minum terlalu banyak tetap berbahaya. Lagipula banyak dari penelitian
diatas yang bersifat epidemiologi: hanya dapat menunjukkan hubungan, tidak
membuktikan bahwa kopi adalah benar penyebabnya. Jadi, "Makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."
(QS. Al-A'raf:31)…………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar