VAN DOORN: YA NABI, I AM VERY SORRY
Oleh: Jum’an
Ingatkah anda kisah Umar
bin Khattab ra sebelum ia masuk Islam, ketika dengan garangnya bergegas dengan
pedang terhunus mau membunuh Nabi? Ketika melewati rumah saudara perempuannya Fatimah,
didengarnya ia sedang membaca ayat-ayat Qur'an. Setelah memarahinya, ia
tertegun sejenak merenungkan makna ayat-ayat yang baru didengarnya. Sebelumnya
Umar menolak keras agama baru ini dan memihak propaganda yang penuh kebencian
dan keonaran dijalan-jalan dan lembah Makkah. Yakin dengan kebenaran dan
keindahan pesan ayat-ayat itu, ia segera memutuskan untuk memeluk Islam.
Selanjutnya adalah sejarah kejayaan Islam. Sekarang 14 abad kemudian tepatnya
akhir April 2013, sejarah berulang. Seorang pria kulit putih 46 tahun, datang
ke Makkah dan Madinah bukan untuk melampiaskan kebenciannya kepada Nabi tetapi
untuk umrah, bertobat dan mohon ampun. Ia adalah Arnoud Van Doorn, seorang
tokoh terpelajar dari keluarga terhormat, dari Dewan Kota Den Haag
Belanda.
Beberapa tahun lalu Van
Doorn adalah politikus vokal dari partai sayap kanan (Partij voor de Vrijheid,
PVV) yang anti-Islam dan anti-imigran, pimpinan Greet Wilders. Van Doorn adalah
orang kepercayaannya. Partai ini telah menyebarkan kebencian terhadap Islam
sejak Perang Dunia II. Partai inilah yang bertanggung-jawab memproduksi film
Fitna yang menghujat Islam dan berakhir dengan heboh protes di seluruh dunia.
Ketika menyaksikan kemarahan Umat Islam yang begitu besar, Van Doorn merasa penasaran
dan berupaya serius untuk mempelajari Al-Qur’an, Hadits dan koleksi biografi
Nabi Muhammad saw. Setelah beberapa waktu, ia menyadari bahwa Islam adalah
kebalikan total dari apa yang dia pikir sebelumnya, dan kemudian jalanpun
terbuka baginya untuk memeluk Islam. Ia mengakui bahwa visinya tentang Islam
terbentuk 10-15 tahun yang lalu hanya berdasarkan stereotip negatif dan
prasangka yang disebarkan oleh media. "Bagi saya Islam adalah agama
kekerasan yang menindas perempuan dan tidak pantas dianut masyarakat,"
katanya. Di Makkah Van Doorn menjadi tamu Syekh Abdul-Rahman Al-Sudais, Imam
Masjidil Haram. Sudais merasa bersyukur Allah telah memilih Van Doorn untuk
menjadi seorang Muslim. Ketika Van Doorn menyatakan kesedihan dan penyesalan
karena ikut menyebarkan film Fitna, Sudais mengutip ayat 114 Surat Hud yang
menyatakan bahwa perbuatan baik akan menghapus yang buruk (innal hasanaat
yudhbinas sayyiaat). Van Doorn bermaksud untuk berbuat baik dengan membuat film
tentang Nabi Muhammad saw, untuk menyajikan gambaran yang benar tentang Islam.
Van Doorn mendapat
kehormatan ikut menyulam Kiswah yaitu kain penutup Ka’bah yang akan dipasang
tahun ini dan mengunjungi Universitas Ummul Qura serta Pusat Percetakan Aqur’an
di Madinah. Van Doorn mengunjungi
Masjid Nabawi di Madinah untuk berdoa dan menyatakan maaf karena terlibat dalam
kasus film yang menghujat Islam. Sheikh Ali Al-Hudaifi dan Sheikh Salah
Al-Badar (dua imam Masjid Nabawi) memberikan pencerahan kepadanya bagaimana
menjalani kehidupan seorang Muslim yang baik dan menghadapi tantangan yang
dihadapi Islam di Barat .
Sampai sekarang Van Doorn
tetap menjadi anggota Parlemen Belanda sebagai wakil independent dan menjadi
penasihat wilayah di Balaikota Den Haag. Secara pribadi ia menegaskan keputusannya untuk mengamalkan Islam dalam
surat resmi kepada walikota. Ia juga mengajukan permintaan resmi kepada wali
kota untuk diizinkan melakukan shalat wajib selama jam kerjanya. Sarannya untuk kaum Muslimin yang tinggal di
Eropa adalah bersabar, tabah dan mematuhi standar perilaku dan karakter yang
baik digariskan oleh Islam. "Suka atau tidak, kita semua mewakili Islam,
katanya. Setiap kesalahan yang kita buat dapat dikaitkan dengan agama kita.”
Dalam wawancara eksklusif
dengan Saudi Gazette, Doorn mengatakan akan mengabdikan hidupnya untuk menyebarkan
pesan sejati Islam dan Nabinya melalui promosi film di seluruh dunia.
"Saya akan mencoba segala upaya untuk melindungi hak-hak kaum Muslimin di
Eropa serta untuk melayani Islam dan pengikutnya di seluruh dunia. Saya akan
mencoba yang terbaik untuk memperbaiki kerusakan yang telah saya timbulkan
terhadap Islam dan Nabinya akibat film ’Fitna’, "
Berita Arnoud masuk Islam
pertama muncul bulan lalu ketika ia menulis dalam akun tweeternya: "New
Start". Pada 27 Februari 2013, Arnoud mentweet syahadat dalam bahasa Arab
“Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammad abduhu wa rasuluhu”, deklarasi
seseorang yang masuk Islam. Ia mengumumkan masuk Islam tanpa memberikan alasan keputusannya
tersebut. Kalangan orang dekatnya, mereka tahu bahwa sejak terjadinya prahara
film Fitna, ia telah aktif mempelajari Islam selama hampir satu tahun. Ia
benar-benar merasa penasaran. “Saya orang yang senang mencari sesuatu di bawah
permukaan, jadi saya menilai tidak berdasarkan penampilan atau hanya yang
dikatakan orang dan kita dengar”. Aboe Khoulani, rekannya di Dewan Kota Den Haag
membantunya berhubungan dengan masjid as-Soennah, yang membimbingnya lebih jauh
dengan antusias.
Mengingat kebenciannya
kepada Islam sebelumnya, tweeter Arnoud pasti mengejutkan dan banyak yang
meragukan dan mengecam keras postingnya. Apakah pernyataannya tulus atau aksi
politik belaka? Dia mengklaim itu adalah tulus dan menegaskan tentang
kepindahan agamanya kepada Al-Jazeera. Ini benar-benar menggetarkan bagi kaum
anti-Islam, yang jelas bagi Geert Wilders, karena semua pendiriannya telah
dirusak oleh seorang yang pernah menjadi kepercayaannya. Sejumlah orang mencapnya sebagai pengkhianat,
sebagian besar lain meyakinkan bahwa ia telah mengambil keputusan yang benar. "Ini adalah keputusan yang sangat besar,
yang tidak saya anggap enteng" kata Arnoud. Pada umumnya reaksi di tweeter positip dan mendudukung. Akunnya
dibanjiri pengikut baru serta sambutan yang nenggembirakan. Ia merasa senang,
orang-orang yang tidak mengenalnya secara pribadi memahami situasi dirinya dan
mendukung pilihannya. Baginya menemukan Islam akhirnya menuntun kejalan hidup
yang benar.
Tentang keluarnya dari
Partai PVV, ia menyatakan: "Saya melihat setiap pengalaman hidup ada
hikmahnya. Dan pengalaman saya memiliki relevansi dengan pilihan baru saya. Saya telah membuat kesalahan dalam hidup
sebagaimana banyak orang lain. Dari kesalahan-kesalahan ini saya telah belajar
banyak. Dan dengan konversi saya ke Islam, saya memiliki perasaan bahwa saya
akhirnya menemukan jalan saya. Saya menyadari bahwa ini adalah awal yang baru
dan bahwa saya masih harus banyak belajar. Kemungkinan saya akan terus menghadapi banyak perlawanan, juga dari
instansi pemerintah tertentu," katanya. "Tetapi saya memiliki iman kepada Allah
untuk mendukung dan membimbing saya melewati momen-momen ini."
Ahlan wa Sahlan Ya Van
Doorn, semoga Allah membimbing kita mengkuti jalan yang benar. Dan semoga anda
dapat meneladani Sayyidina Umar bin Khattab ra.
Kisah diatas dapat anda
klik di link-link berikut; silahkan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar