07/05/14

PENUH KEBENCIAN SESAMA WANITA


PENUH KEBENCIAN SESAMA WANITA
Oleh: Jum’an

Simaklah curhat Erica Sanchez ini. Saya kutip sebagai acuan, meskipun kesaksian seperti ini sangat lumrah dimana-mana. Erica adalah seorang feminis, dan wartawan freelance. Katanya: pernahkah anda (wanita) masuk kesebuah ruangan yang penuh hadirin dan melihat sejumlah wanita yang memandang rendah kepada anda tanpa alasan sama sekali? Banyak wanita yang merasa sering dijadikan sasaran oleh wanita lain, bukan karena kecemburuan seksual, tapi karena rasa tidak aman dan ingin menghina. Banyak wanita merasa sering dikucilkan oleh wanita-wanita lain. Banyak wanita bersikap kasar kepada wanita lain tanpa alasan apapun. Erica sering berjumpa dengan wanita yang dengan instan berupaya menunjukkan sikap merendahkan. Seolah-olah muka Erica berlendir, seolah-olah keberadaannya mengganggu perasaan mereka. Kenapa? Padahal saya ramah! Saya lucu! Saya orang yang baik! Mengapa kamu begitu brengsek? Aku tidak mau bersaing dengan kamu. Aku juga tidak ingin merebut suami kamu. Siapa tahu aku bisa menjadi temanmu”. Budaya kita mengadu domba wanita satu sama lain. Wanita sulit bersatu sehingga tidak akan maju sebagai kelompok. Sebagai seorang feminis Erica tak yakin bagaimana caranya menanggapi perilaku ini. Ia merasa bingung setiap kali peristiwa itu terjadi. Keadaan ini menyulitkan untuk bersahabat dengan wanita lain dan ia benci itu. Ia ingin dikelilingi dan merasakan suasana “sesama wanita”; mengapa mereka membuatnya begitu sulit? Jangan salah paham – Banyak wanita saling bersahabat dan erat - tetapi itu jarang. Mayoritas wanita siap membenci wanita lain sejak bertemu muka pertama kali. Pantas dikasihani bukan? Apa yang ditulis Erica sebenarnya banyak dialami wanita dimana-mana bahwa sesame wanita memang penuh kebencian…….

Menurut pakar psikologi Dr. Seth Meyers kebencian sesama wanita memang berakar dalam jiwa mereka. Kalau kita dengar dan renungkan betapa pedasnya umpatan mereka kepada wanita lain (Sikucing gatal! Sirok dalam yang kumal!) mengingatkan kita bahwa perempuan jauh lebih kejam satu sama lain daripada laki-laki."Pandangan wanita terhadap wanita lain lebih kritis dari pada pandangan pria terhadap pria lain. Menurut penelitian kebanyakan mahasiswi tidak suka berteman dengan mahasiswi lain yang nampaknya tak pilih-pilih pasangan, dibanding mahasiswa yang tak terlalu pilih-pilih teman sesama mahasiswa. Wanita dengan jelas menandai wanita lain yang tidak selektif dan sekaligus memiliki keyakinan negatif tentang dirinya. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa wanita lebih sensitif dibandingkan pria dalam hal pengucilan, dan ketika mereka merasa terancam akan dikucilkan, respon pertama seorang wanita adalah mengucilkan pihak ketiga. Nicki Crick professor piskologi anak dari Unversitas Minnesota yang telah lama meneliti masalah agresi dengan cara merusak hubungan atau status sosial seseorang, menyatakan bahwa jenis agresi ini lebih sering dilakukan oleh wanita ketimbang oleh pria. Menurut Crick kemungkinan besar sikap negatif perempuan sebenarnya merupakan manifestasi dari agresi relasional itu. Crick juga mengatakan bahwa wanita yang keji terhadap wanita lain sering dibesarkan oleh seorang ibu yang tidak menyukai dirinya sendiri dan juga secara umum tidak merasa hangat terhadap perempuan. Faktor lain adalah kecemasan. Sebagian besar kebencian wanita sebenarnya berasal dari perasaan minder dalam segi kehidupan yg mereka nilai penting; dan membela dirinya dengan mencemooh perempuan lainnya. Dengan kata lain, karena minder dia iri hati terhadap apa yang mereka miliki. Para wanita juga merasakan kecemasan yang jauh lebih besar dlm hal penampilan dibandingkan pria, dan wanita merasa, tekanan kaum pria dan media agar wanita langsing dan cantik misalnya, menjelma menjadi bibit permusuhan sesama mereka. Lepas dari hasil penelitian, bisa dimengerti jika perempuan merasa harus berusaha keras untuk mengamankan status sosial apapun yang mereka dapat, dan ini kadang-kadang dapat berbentuk praktek pengucilan wanita lain.

Menurut sasterawan Inggris abad 19 Walter Savage Landor, "Tidak ada persahabatan yang lebih indah dan mesra seperti persahabatn antara wanita dengan wanita (tetapi juga), tidak ada dendam yang teramat sangat dan tak tergoyahkan seperti dendam wanita kepada wanita." Dan dendam seorang wanita umumnya disebabkan oleh cemburu seperti dikatakan pepatah Perancis: "Laki-laki lah yang menyebabkan perempuan tidak menyukai satu sama lain." Pepatah lain juga mengatakan bahwa "Seorang wanita lebih kekal dalam kebencian daripada dalam cinta". Pepatah Jerman mengatakan: "dendam seorang wanita tidak mengenal batas. Seorang wanita ketika terbakar oleh cinta atau benci, akan melakukan apa pun."

Melakukan apapun? Ya! Rosemary Vogel (65) dari Arizona, ditangkap polisi karena  diduga menyuntikkan tinja ke saluran infus suaminya (66 th) yg sedang dirawat di rumah sakit  Chandler Regional Medical Center seusai operasi jantung. Ia kepergok sedang mengakali saluran infus suaminya, yang kedapatan mengandung zat berwarna cokelat. Hasil test laboratorium membuktikani bahan dalam saluran infus itu adalah kotoran manusia (tinja), yang juga ditemukan dalam alat suntik yang sudah kosong dalam tas Rosemary; yang adalah mantan perawat yang bekerja di rumah sakit itu juga. Tindakan cepat para perawat ternyata telah menyelamatkan nyawa pria itu. Usaha membunuh dengan cara menyuntikkan cairan tinja kejantung suami yang sedang dalam pemulihan dan sudah hidup bersama selama 30 tahun adalah salah satu bukti dendam wanita yang teramat sangat……..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar