GEORGE BUSH MELAWAN YA’JUJ DAN MA’JUJ
Oleh: Jum’an
Umat Islam, umat Nasrani, Yahudi dan bahkan penganut Zoroaster sama-sama
mengenal fenomena tentang Ya’juj dan Ma’juj (yang dalam bahasa Inggris disebut
Gog dan Magog) yaitu suatu bangsa yang akan muncul di akhir zaman yang merusak
dan menghancurkan kehidupan dimuka bumi. Ya’juj dan Ma’juj disebut-sebut dalam
Alqur’an, Kitab Perjanjian Baru dan Kitab Perjanjian Lama. Jadi sebagai
gambaran, baik Mahmoud Ahmadinejad, Benyamin Netanyahu, George Bush maupun
Saddam Hussein sama-sama mengenal sosok Ja’juj dan Ma’juj. George Bush?
Presiden Amerika yang tanpa alasan mendasar menyerbu dan menyengsarakan rakyat
Irak sampai sekarang? Ya! Seberapa tahu
dia tentang Ya’juj dan Ma’juj? Ketika ditanya tentang keyakinan agama dan
keputusannya untuk mencalonkan diri menjadi Presiden pada 2001, Bush membuat testimoni bahwa
ia telah diselamatkan Tuhan (terlahir kembali) sebagai seorang Kristen yang
taat pada usia 40. Bahkan dia adalah satu-satunya dari lima tokoh
diatas yang terang-terangan menyataan bahwa Tuhan memeritahkan dirinya untuk
menggagalkan sepak-terjang Ya’juj dan Ma’juj.
Tahun 1995 James Haught dari The
Charleston Gazette menulis berita berjudul “A French Revelation, orThe Burning
Bush” yang oleh The Toronto Star (Kanada) disebut “lebih aneh dari
cerita fiksi”. Koran Swiss juga menulis berita sarkastis
berjudul “Ketika Presiden Bush melihat datangnya Ramalan Injil”. Konon ketika George Bush sedang menyusun
koalisi untuk menyerbu Irak awal 2003, ia menilpun Presiden Perancis Jacques
Chirac meminta agar pasukan Perancis ikut bergabung dengan Amerika menyerang
Irak kerena invasi itu merupakan misi dari Tuhan. Sesudah Jacques Chirac tidak
lagi menjabat Presiden, ia menceritakan bahwa Bush mengatakan kepadanya: “Gog
dan Magog sedang meraja-lela di Timur Tengah… Ramalan Injil telah datang…
Perang ini (penyerangan Irak) adalah kehendak Tuhan untuk memusnahkan musuh
umat-Nya sebelum Zaman Baru dimulai.” Chirac mengatakan terbelalak dan
bertanya-tanya bagaimana seorang Presiden Amerika bisa begitu fanatik dan
dangkal keyakinannya. Chirac-pun menolak
ajakan Bush. Sebaliknya ia minta theolog Dr. Thomas Romer, untuk menganalisa
ajakan aneh itu. Romer menjelaskan, dalam Kitab Perjanjian Lama Yehezkiel
dikisahkan bahwa Tuhan murka kepada Gog dan Magog, kekuatan misterius dan
menakutkan yang mengancam Israel. Tuhan bersumpah untuk membantai mereka tanpa
ampun. Pada 2007 Romer menuliskan perilaku aneh Bush itu dalam majalah resmi
Universitas Lausanne Perancis. Mantan Presiden Chirac juga menegaskan kembali
peristiwa sinting itu dalam wawancara panjang dengan jurnalis Jean-Claude
Maurice yang kemudian dituangkan dalam bukunya “Si Vous le Repetes, Je
Dementirai” (If You Repeat, I Will Deny).
Bukan hanya kali itu Bush menunjukkan fanatisme yang
kelewatan. Pada 2005 The Guardian
Inggris mengutip kalimat-kalimat Bush kepada Menteri Luar Negeri
Palestina Nabil Shaath: “Saya didorong oleh misi dari Tuhan. Tuhan memberitahu
saya ‘George, lawanlah teroris di Afganistan. Dan saya kerjakan. Tuhan
memberitahu saya ‘George, berangkat dan akhiri tirani di Irak’. Dan saya
lakukan” Bush mengungkapkan betapa dalam semangat agamanya itu kepada delegasi
KTT Israel-Palestina di Shram el-Sheikh Mesir, 4 bulan setelah perang Irak
dimulai pada 2003. “Dan sekarang, sekali lagi, saya merasa Tuhan mengatakan
kepada saya, ‘George, pergilah perjuangkan Negara Palesina dan keamanan untuk
Israel, dan perdamaian di Timur Tengah.’ Dan demi Tuhan saya akan melakukannya.
Begitulah … George Bush merasa mendapat perintah langsung dari Tuhan untuk
melawan Gog dan Magog yang dalam persepsinya tidak lain adalah dengan
Afganistan dan Irak.
Majalah
GQ Magazine pada Maret 2009 mengungkap bahwa Menteri
Pertahanan Donald Rumsfeld biasa menyertakan ayat-ayat injil yang bernada
perang dan kiamat bersama foto-foto pertempuran dari Irak dalam briefing
intelejen hariannya kepada Bush. Satu diantaranya: “Pakailah seluruh
perlengkapan dari Allah, sehingga ketika hari malapetaka datang, anda akan
dapat berdiri Tegak!” Menurut James
Haught, Presiden Bush memang gila agama, mantan pemabok berpikiran sempit yang
mengaku telah diselamatkan Tuhan. Dia tidak sepantasnya dipercaya memegang
posisi untuk memulai peperangan.
Dalih resmi George Bush menyerang Irak ternyata tidak
berdasar. Irak tidak mempunyai senjata
pemusnah massal, tergabung dengan barisan teroris seperti diduga oleh Gedung
Putihpun tidak terbukti. Jadi apa? Mau menguasai minyak Irak? Melindungi
Israel? Atau melampiaskan dendam ayahnya (Presiden AS 89-93) pada Saddam
Husein? Sulit dibantah bahwa salah satu penyebab perang Irak yang tak terkira
besar akibatnya itu, adalah fanatisme Bush yang berlebihan dengan persepsinya
yang kerdil tentang hari kiamat serta Ya’juj dan Ma’juj.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar