Oleh: Jum'an
Anda pasti
setuju bahwa hampir semua wanita Indonesia bahkan semua wanita di dunia tidak
pernah punya keinginan untuk memiliki suami lebih dari satu orang secara
bersamaan. Sebaliknya mayoritas kaum pria berkeinginan untuk menikahi banyak
wanita; kalau mampu, kalau berani, kalau dibolehkan dan kalau pihak wanitanya
mau. Orang Barat yang umumnya beragama Kristen meskipun bersikukuh
mempertahankan budaya monogami dan menunjukkan kebencian terhadap perilaku
poligami tetapi mudah diduga bahwa sikap mereka sebenarnya mendua, “benci tapi
rindu”. Banyak dari mereka yang kaya dan berpengaruh, para selebriti dan bahkan
laki-laki awam dengan berbagai macam cara berusaha menerobos rambu-rambu yang
mereka pasang sendiri untuk dapat menjalin hubungan lebih dari satu wanita.
Dalam tulisannya "Are
People Naturally Polygamous" Dr. Michael Price, dosen psikologi
dari Universitas Brunel, London memberikan sederet contoh praktek poligami
(yang ia sebut sebagai poligami de facto) yang terjadi di Amerika. Mengapa
bangsa berbudaya modern dan pemuja kebebasan memilih sikap mendua yang
menyulitkan warganya untuk memenuhi komitmen sosial mereka? Menurut Price yang juga Direktur
Pusat Kebudayaan dan Psikologi Evolusioner Brunel, penyebabnya tidak lain
adalah karena mayoritas laki-laki pada dasarnya- secara alamiah memang bersifat
poligam.
Dalam "Ehnographic
Atlas Codebook", dari 1.231 budaya yang ada didunia, 84.6%
diklasifikasikan sebagai pelaku poligami, 15.1% monogami dan 0.3% poliandri.
Sejak lebih dari seratus abad yang lalu ketika manusia masih hidup dalam
kelompok-kelompok kecil (hunter-gatherer)
dan suku-suku diseluruh dunia secara historis telah mempraktekkan
poligami. Meskipun demikian hanya sebagian kecil yang mampu melakukannya karena
untuk menghidupi keluarga besar diperlukan kekayaan dan status tinggi. Sulitnya
menimbun kekayaan pada zaman itu menyebabkan mereka yang malakukan poligami
hanya mampu menikahi dua atau tiga istri saja. Baru setelah zaman peradaban
pertanian skala besar beberapa ribu tahun yang lalu, orang mampu menimbun harta
dalam jumlah besar, laki-laki yang mampu berlomba-lomba memiliki istri
sebanyak-banyaknya. Begitu menurut Laura Betzig dalam bukunya Despotism and Differential Reproduction.
Pola ini terjadi diseluruh dunia. Pikiran manusia modern, kata Michael Price,
merupakan adaptasi dari leluhurnya yang berkembang dalam lingkungan poligami.
Itulah sebabnya mengapa semangat
poligami tetap hidup dalam budaya Barat sekalipun, meski secara sosial
mereka memilih pola monogamis.
Perkawinan poliandri
(satu istri dengan lebih dari satu suami) tidak populer karena manfaat poligami
bagi pria jauh lebih tinggi dari pada poliandri untuk wanita. Singkatnya dari
segi memperoleh keturunan, pria jauh lebih beruntung dari pada wanita dengan
memiliki banyak pasangan. Atau, kerugian dari sistim poliandri bagi laki-laki
jauh lebih besar dibanding kerugian sistim poligami bagi wanita. Misalnya anda
seorang suami kedua dalam perkawinan poliandri; bila istri milik bersama telah
hamil oleh benih suami pertama, maka anda harus menunggu 9 bulan lebih sampai ia
melahirkan anaknya sebelum anda memperoleh giliran untuk menanamkan benih anda.
Tapi bagi seorang istri kedua dalam perkawinan poligami, meskipun istri-istri
yang lain sedang hamil anda masih bisa hamil pada saat yang sama. Dan menjadi
istri kedua dari seorang pria idaman yang kaya dan mumpuni mungkin menjadi
pilihan yang lebih baik daripada menjadi satu-satunya istri dari suami yang
kurang berkesan. “Mana ada wanita yang sudi memilih menjadi istri kesekian
kalau masih bisa menjadi istri tunggal”? Tetapi kalau pria itu Donald Trump,
Sultan Brunei atau Direktur PT. Sumber Rejeki? Nyatanya banyak perempuan
didunia lebih memilih untuk melakukan hal itu.
Melihat
sifat dasar laki-laki yang memang poligam, kalau saja orang Barat mau mengkaji
Islam dengan rendah hati dan fikiran terbuka mereka akan menemukan jalan yang
terbaik. Mereka pasti tidak menyangka bahwa Qur’an yang menekankan “…..dan bila
kamu takut tidak bisa berbuat adil, maka satu istri lebih baik!” Disangkanya semua
orang Islam dengan seenaknya beristri empat…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar