01/12/12

DASAR LAKI-LAKI POLIGAM..!!


Oleh: Jum'an

Anda pasti setuju bahwa hampir semua wanita Indonesia bahkan semua wanita di dunia tidak pernah punya keinginan untuk memiliki suami lebih dari satu orang secara bersamaan. Sebaliknya mayoritas kaum pria berkeinginan untuk menikahi banyak wanita; kalau mampu, kalau berani, kalau dibolehkan dan kalau pihak wanitanya mau. Orang Barat yang umumnya beragama Kristen meskipun bersikukuh mempertahankan budaya monogami dan menunjukkan kebencian terhadap perilaku poligami tetapi mudah diduga bahwa sikap mereka sebenarnya mendua, “benci tapi rindu”. Banyak dari mereka yang kaya dan berpengaruh, para selebriti dan bahkan laki-laki awam dengan berbagai macam cara berusaha menerobos rambu-rambu yang mereka pasang sendiri untuk dapat menjalin hubungan lebih dari satu wanita. Dalam tulisannya "Are People Naturally Polygamous" Dr. Michael Price, dosen psikologi dari Universitas Brunel, London memberikan sederet contoh praktek poligami (yang ia sebut sebagai poligami de facto) yang terjadi di Amerika. Mengapa bangsa berbudaya modern dan pemuja kebebasan memilih sikap mendua yang menyulitkan warganya untuk memenuhi komitmen sosial  mereka? Menurut Price yang juga Direktur Pusat Kebudayaan dan Psikologi Evolusioner Brunel, penyebabnya tidak lain adalah karena mayoritas laki-laki pada dasarnya- secara alamiah memang bersifat poligam.

Dalam "Ehnographic Atlas Codebook", dari 1.231 budaya yang ada didunia, 84.6% diklasifikasikan sebagai pelaku poligami, 15.1% monogami dan 0.3% poliandri. Sejak lebih dari seratus abad yang lalu ketika manusia masih hidup dalam kelompok-kelompok kecil (hunter-gatherer)  dan suku-suku diseluruh dunia secara historis telah mempraktekkan poligami. Meskipun demikian hanya sebagian kecil yang mampu melakukannya karena untuk menghidupi keluarga besar diperlukan kekayaan dan status tinggi. Sulitnya menimbun kekayaan pada zaman itu menyebabkan mereka yang malakukan poligami hanya mampu menikahi dua atau tiga istri saja. Baru setelah zaman peradaban pertanian skala besar beberapa ribu tahun yang lalu, orang mampu menimbun harta dalam jumlah besar, laki-laki yang mampu berlomba-lomba memiliki istri sebanyak-banyaknya. Begitu menurut Laura Betzig dalam bukunya Despotism and Differential Reproduction. Pola ini terjadi diseluruh dunia. Pikiran manusia modern, kata Michael Price, merupakan adaptasi dari leluhurnya yang berkembang dalam lingkungan poligami. Itulah sebabnya mengapa semangat  poligami tetap hidup dalam budaya Barat sekalipun, meski secara sosial mereka memilih pola monogamis.

Perkawinan poliandri (satu istri dengan lebih dari satu suami) tidak populer karena manfaat poligami bagi pria jauh lebih tinggi dari pada poliandri untuk wanita. Singkatnya dari segi memperoleh keturunan, pria jauh lebih beruntung dari pada wanita dengan memiliki banyak pasangan. Atau, kerugian dari sistim poliandri bagi laki-laki jauh lebih besar dibanding kerugian sistim poligami bagi wanita. Misalnya anda seorang suami kedua dalam perkawinan poliandri; bila istri milik bersama telah hamil oleh benih suami pertama, maka anda harus menunggu 9 bulan lebih sampai ia melahirkan anaknya sebelum anda memperoleh giliran untuk menanamkan benih anda. Tapi bagi seorang istri kedua dalam perkawinan poligami, meskipun istri-istri yang lain sedang hamil anda masih bisa hamil pada saat yang sama. Dan menjadi istri kedua dari seorang pria idaman yang kaya dan mumpuni mungkin menjadi pilihan yang lebih baik daripada menjadi satu-satunya istri dari suami yang kurang berkesan. “Mana ada wanita yang sudi memilih menjadi istri kesekian kalau masih bisa menjadi istri tunggal”? Tetapi kalau pria itu Donald Trump, Sultan Brunei atau Direktur PT. Sumber Rejeki? Nyatanya banyak perempuan didunia lebih memilih untuk melakukan hal itu.

Melihat sifat dasar laki-laki yang memang poligam, kalau saja orang Barat mau mengkaji Islam dengan rendah hati dan fikiran terbuka mereka akan menemukan jalan yang terbaik. Mereka pasti tidak menyangka bahwa Qur’an yang menekankan “…..dan bila kamu takut tidak bisa berbuat adil, maka satu istri lebih baik!” Disangkanya semua orang Islam dengan seenaknya beristri empat…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar